Semangat Lestarikan Budaya Indonesia

Sabtu, 01 Januari 2011

Upacara Aruh Ganal

Upacara Aruh Ganal ini merupakan upacara adat yang terdapat pada suku Dayak Bukit di Pegunungan Meratus. Suku Bukit yang sering melaksanakan upacara ini antara lain daerah Mancabung, Harakit, Balawaian, Batung, Danau Darah, dan Ranai.

Balai Amas dan Batu Beranak

Cerita ini oleh-oleh dari pulang kampung tempat mertua di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Asal mula cerita Balai Amas (Balai Emas) dan Batu Beranak ini merupakan sebuah tempat berdirinya pohon Ulin yang sangat besar.

Dundam

Tulisan mengenai mengenai kesenian Dundam ini sangat sedikit saya jumpai, sehingga pada tulisan kali ini hanya sekadar mengenalkan kepada urang Banjar bahwa ada kesenian khas Banjar yang bernama Dundam.

Sultan Muhammad Seman

Sultan Muhammad Seman adalah Sultan Banjar dalam pemerintahan pada masa 1862 - 1905. beliau adalah putra dari Pangeran Antasari yang disebut Pagustian sebagai penerus Kerajaan Banjar.

Raja-Raja Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar yang berdiri pada 24 september 1526 sampai berakhirnya perang Banjar yang merupakan keruntuhan kerajaan Banjar memiliki 19 orang raja yang pernah berkuasa. Sultan pertama kerajaan Banjar adalah Sultan Suriansyah (1526 - 1545), beliau adalah raja pertama yang memeluk Agama Islam. Raja terakhir adalah Sultan Mohammad Seman (1862 - 1905), yang meninggal pada saat melakukan pertempuran dengan belanda di puruk cahu.

Sejarah Kerajaan Banjar

Sejarah Kerajaan Banjar
Posted by zencatama


Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam di pulau kalimantan yang wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar daerah kalimantan pada saat sekarang ini.

Kamis, 30 Desember 2010

Tokoh Banjar

SULTAN ADAM AL-WATSIQ BILLAH DAN SYARIAT ISLM DI TANAH BANJAR


(Pengurus Lembaga Kajian Islam, Sejarah, dan Budaya Banjar)
“Janganlah kamu sekalian menyalahi pitua Mufti Haji Jamaluddin dan kalau ada orang yang menyimpang supaya dicegah atau melaporkannya kepada Sultan” (Pasal 31 UU Sultan Adam)

MADIHIN

Kesenian madihin memiliki kemiripan dengan kesenian lamut, bedanya terdapat pada cara penyampaian syairnya. Dalam lamut syair yang disampaikan berupa sebuah cerita atau dongeng yang sudah sering didengar dan lebih mengarah pada seni teater dengan adanya pemain dan tokoh cerita. Sedangkan lirik syair dalam madihin sering dibuat secara spontan oleh pemadihinnya dan lebih mengandung humor segar yang menghibur dengan nasihat-nasihat yang bermanfaat.

SULTAN HIDAYATULLAH AL-WATSIQ BILLAH

Sultan Hidayatullah Al-watsiq billah


Tulisan merupakan kiriman dari Keturunan Pangeran Hidayatullah di Cianjur
Foto dari halaman pertama buku “De Bandjermasinsche Krijg” van 1859-1863 Karangan W.A. van REES dengan tulisan dibawahnya “De Hoofdopstandeling” (“Kepala Pemberontak”).

: